kamus

Senin, 28 April 2014

manajemen media massa, apa itu manajemen media massa, fungsi manajemen media massa, strategi dalam manajemen media massa, proses di dalam manajemen media massa



1.      Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Namun di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 553, 1990) menyebutkan, manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mecapai sasaran. 
        
        Manajemen Media Massa  memiliki satu tujuan pasti yakni menjual informasi bagi khalayak. Karena strategisnya fungsi informasi bagi masyarakat, maka usaha media massa selalu berkembang seiring dengan tumbuhnya ekonomi. Dalam menjual informasi, ada keunikan tersendiri dalam segi manajemen media massa. Karena ini bisnis menjual informasi yang diolah dengan cara jurnalistik, maka sebaiknya yang menjadi manajer media masa adalah orang-orang jurnalistik, yakni orang-orang yang memiliki kemampuan di bidang ilmu jurnalistik secara formal.  

       Manajemen media massa mewadahi 6M dan berfungsi sebagai alat pencapai tujuan dengan memanfaatkan SDM, sarana dan prasarana. 6M itu terdiri dari Men (wartawan, pemred, editor, karyawan, petugas, dll), Money (donator, pribadi, modal, kredit, bank), Materials (kertas, tinta, ATK, peristiwa, bahan iklan),  Machine (mesin cetak, computer, printer, kamera, gadget, tape recorder), Methode (peliputan peristiwa, rapat redaksi, rapat kerja perusahaan, teknik pemasaran produk), Market (khalayak).

2.           Dalam Manajemen Media Massa ada proses terpenting pada elemen yang terkandung di dalamnya. Elemen yang terpenting itu adalah survey. Survey merupakan elemen terpenting karena menjadikan seseorang di dalamnya atau organisasi yang menganut paham tersebut menjadi tahu bagaimana selera dan target pasar/khalayak,mengerti dan paham bagaimana keadaan kompetitor perusahaan apakah mermbahayakan atau tidak sehingga memacu perusahaan kita lebih maju dan berkembang sesuai yang kita harapkan. Survey juga merupakan awal dari sebuah proses management media massa untuk mencapai kesuksesan.

3.      Dalam manajemen media massa, memiliki strategi untuk membuatnya menjadi suatu proses yang berifat mengatur serta mengontrol, diantaranya:

  1. Planning merupakan kegiatan untuk menyusun rencana. Menyusun rencana berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Dalam perencanaan, ada proses seperti :
  • Pemilihan atau penetapan tujuan dari organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, anggaran dan standar yang dibuthkna untuk mencapai tujuan.
  • Perencanaan juga memutuskan apa yang harus terjadi di masa depan (hari ini, minggu depan, bulan depan, tahun depan, setelah lima tahun) dan membuat rencana untuk dilaksanakan.

b. Organizing berarti menciptakan suatu struktur organisasi dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antar bagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut. Tujuannya adalah  membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah dalam melakukan pengawasan dan menentukan apa  yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian juga membuat penggunaan maksimal dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana dengan baik. Pengorganisasian seperti:
  • Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi
  • Perencanaan dan pengembangan suatu organisasi
  • Penugasan tanggung jawab tertentu
  • Pendelegasian wewenang yang di[perlukan kepada individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

c. Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

d. Controlling adalah proses pengawasan performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan pada media massa. Seorang pemimpin dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar mengevaluasinya.

tingkat stress pada perusahaann, konflik komunikasi organisasi, pekerjaan dapat menyebabkan stress, stress, akibat stress, apa itu stress, komunikasi organisasi, konflik dalam perusahaan

Studi kasus pada Organisasi / Perusahaan untuk mengetahui tingkat Stress, Konflik dan Komunikasi Organisasi

            Manusia pada hakekatnya harus berkomunikasi, yang artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi dan bekerjasama. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.
           
             Di dalam kelompok/organisasi, terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan.Di antara kedua belah pihak harus ada komunikasi timbal balik untuk mencapai cita-cita. Baik cita-cita pribadi, maupun kelompok demi  mencapai tujuan suatu organisasi.

            Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan pentingnya sebuah komunikasi antar anggota untuk menekan berbagai bentuk kesalahpahaman yang sering terjadi, karena di dalam organisasi berisi kumpulan atau system individu yang melalui suatu jenjang pembagian kerja untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sehingga kecil kemungkinan jika suatu organisasi tidak mengalami sebuah konflik yang mengakibatkan stress yang dikarena komunikasi perusahaan tersebut tidak berjalan maksimal. 

               Kehidupan organisasi tidak mungkin dipisahkan dari komunikasi efektif.Komunikasi efektif tergantung pada kemampuan menjawab dan mengantisipasi perubahan lingkungan luar organisasi sesuai dengan perkembangan internal organisasi itu.Di samping itu, dalam komunikasi didasari beberapa perspektif dalam pengembangannya sehingga berperanan penting dalam organisasi untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

            Stress dan Konflik merupakan masalah yang kerap ditemui dimanapun. Terutama dalam bersosialisasi dengan lingkungan juga dalam berorganisasi.Dalam pengembangannya, stress juga bisa disebabkan karena gejala-gejala fisik yang biasanya berlangsung terlalu lama, seperti halnya dalam merespon suatu tantangan dan mengalami perubahan dalam kehidupan sehari-hari.

                Seringnya, stress kerap membuat cara bekerja tubuh menjadi tidak baik, dan biasanya stress yang kerap ditemui adalah karena terlalu beratnya beban pikiran yang berasal dari konflik-konflik tertentu yang sedang terjadi atau dialami. Dan umunya Stres dan Konflik yang telah ada di suatu organisasi dapat dengan cepat menimbulkan efek dalam kinerja juga kelangsungan perubahan dari dasar tingkah dan perilaku kita dalam bersosialisasi dengan sesame anggota organisasi lainnya .dan berujung mengalami perasaan-perasaan aneh seperti ketakutan berlebih, kecemasan, perasaan tidak tenang, gelisah tak menentu, galau, dan secara otomatis akan membuat kita menjadi terganggu dalam pekerjaan.

                  Konflik yang terjadi dan sering muncul seperti :konflik yang terjadi perseorangan,  konflik yang timbul karena tuntutan dalam hati harus memenuhi kebutuhan orang lain,  Konflik yang munculkarena kesalahan penanggapan presepsi antar sesame anggota organisasi, Konflik antar kelompok dalam membina organisasi dan masih banyak lagi.

Menurut teori Hans Selye (1982) ,‘stress’ adalah reaksi pertahanan tubuh secara keseluruhan terhadap sumber-sumber penyebab stress/stressor yang terbagi atas 3 proses :

1)      (The initial alarm reaction) tubuh bereraksi terhadap tantangan/ancaman dari luar.

2)     (Resistance Stage) suhu tubuh normal, tetapi adrenalin tetap dikeluarkan (bertahan,berdaptasi) sehingga kondisi fisiologis tetap terjaga.

3)      (Exhaustion Stage) masa kelelahan, bila terus berlangsung akan mengakibatkan kematian.

Selain itu menurut  Heaney dan Van Ryn (1990) menjelaskan bahwa stress okupasional berkaitan dengan efek-efek jangka pendek seperti kecemasan kerja, ketegangan kerja, dan kepuasan kerja dan efek-efek jangka panjang seperti depresi, borok, penyakit kardiovaskular dan kematian.

        Dan menurut Ray (1991) kepustakaan mengenai stress yang berkaitan dengan pekerjaan secara ajeg menunjukkan bahwa stress menimbulkan pengaruh yang merusak dan berbahaya bagi kesehatan jasmani dan rohani pekerja. 

            Dalam sebuah organisasi kita menjumpai berbagai macam orang dengan karakter yang berbeda, sehingga kita sebagai anggota organisasi harus bisa mengerti dan memahami satu sama lain. Perbedaan itu membuat tanggapan kita mengenai konflik yang berujung menjadi stress ikut berbeda. Contoh kasus dalam suatu organisasi perusahaan yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki tugas berbeda. 

        Misalnya antara divisi pembelian bahan baku dan divisi keuangan. Divisi pembelian mengganggap akan efektif apabila bahan baku dibeli dalam jumlah besar dibanding sedikit-sedikit tetapi makan waktu berulang-ulang selain itu pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dan mungkin keuntungan jauh lebih banyak karena harga beli bahan mentah akan lebih murah. Sementara divisi keuangan menghendaki jumlah yang lebih kecil karena terbatasnya anggaran dan meminimalisir terjadinya kesalahan kerja akibat jumlah stock yang berlebih dibanding dengan biasanya. Selain itu menurut divisi keuangan juga tidak perlu melakukan pekerjaan yang terburu – buru misal memproduksi barang lebih cepat dari waktu yang ditetapkan karena produksi sudah memiliki standar waktu yang ditentukan. Jika perusahaan memproduksi barang lebih banyak maka akan menguras banyak waktu, tenaga dan biaya operasional dari biasanya. 

                Dari kedua tipe diatas kita dapat mengetahui sifat dan karakter orang dalam organisasi pasti berbeda dilihat dari kepribadian, cara berfikir dan kinerja. Divisi bagian pembelian memiliki karakter yang pekerja keras, hanya memikirkan keutungan dan tidak sabar, sedangkan divisi keuangan memiliki sifat tidak berani berspekulasi, terkesan santai dan menghargai waktu.Kesimpulanya, jika mengalami sebuah problematika divisi pembelian lebih cepat mengalami stress dari pada divisi keuangan.Dari hal kecil itu yang sering menimbulkan konflik.Lalu hal-hal yang akan berdampak pada perusahaan jika terjadi stress dan konflik adalah produktivitas rendah, dapat juga menyebabkan pekerjaan dalam perusahaan terhambat. Sehingga suatu organisasi/perusahaan harus memiliki kiat dan solusi dalam menangani suatu permaslahan agar tidak menimbulkan kerugian baik individu maupun kelompok.






Dari uraian di atas maka pada dasarnya stres bersumber dari beberapa hal:
  1. faktor-faktor yang melekat pada pekerjaan 
  2. peranan dalam organisasi
  3. perkembangan karir
  4. struktur dan iklim organisasi
  5. hubungan organisasi dengan pihak luar 
  6. faktor yang berasal dari dalam diri individu

Menurut Cox. T dalam bukunya Stress “Biltimore University Park Press” (1978)  menyatakan bahwa stress diakibatkan sebagai berikut :
a. efek subyektif
    Kecemasan, agresi, apatis, kebosanan, depresi, kelelahan, frustasi, rasa bersalah dan rasa malu,       mudah tersinggung, marah dan buruk, moodines, rendah diri, ancaman dan ketegangan, kegugupan,  dan kesepian.
b. efek perilaku
     Wilayah rawan kecelakaan, penggunaan narkoba, outbrust emosional, makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan, minum berlebihan dan merokok, rangsangan, perilaku impulsif, gangguan bicara, tertawa gugup, gelisah, dan gemetar.
c. efek Cognitives
    Ketidakmampuan untuk membuat keputusan dan concetrate, sering lupa, hipersensitivitas terhadap kritik, dan blok mental.
d. efek fisiologis
    Peningkatan darah dan urin katekolamin dan kortikosteroid, peningkatan kadar glukosa darah, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, kekeringan pada mulut, berkeringat, dilations murid, kesulitan bernafas, mantra panas dan dingin, benjolan di tenggorokan, mati rasa dan kesemutan di beberapa bagian anggota badan .
e. efek organisasi
    Absensi, hubungan industrial miskin dan produktivitas yang buruk, kecelakaan yang tinggi dan turn tenaga kerja selama harga, iklim organisasi miskin, antagonisme di tempat kerja, dan ketidakpuasan kerja.

            Dari contoh kasus tersebut, divisi pembelian dapat dikategorikan sebagai orang yang ingin segalanya serba cepat, tidak sabaran bergulat keras untuk memikirkan dua atau tiga hal sekaligus, dan menjadi sukses dengan cara sederhana. Namun watak yang dimilikinya dapat mengakibatkan kecenderungan stress lebih cepat dan jika hasil pekerjaanya meleset sesuai perhitungan sehingga mengalami suatu hambatan di tengah jalan dapat merugikan organisasi/perusahaan.

               Divisi pembelian yang ambisius dan terkesan tidak sabaran biasanya sulit untuk menerima masukan dari anggota lainnya, karena sifat negatif tersebut yang dapat menyebabkan konflik.Hal terburuk yang akan terjadi jika divisi pembelian  mengalami stress dan kemudian tidak dapat ataupun tidak mau bekerja dengan yang lain, maka pekerjaan dalam organisasi tersebut akan terbengkalai dan merugikan banyak pihak. Sehingga sebagai divisi keuangan yang memegang peranan penting dalam segala operasional perusahaan harus memiliki sifat yang tegas dan sebaiknya jangan puas dengan hasil yang biasanya dicapai. Adakalanya bermain spekulasi demi kemajuan suatu organisai atau perusahaan dengan bantuan dari divisi pembelian dan divisi lainya agar tidak terjadi kesalahan kerja yang dapat menimbulkan konflik.

Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.

Ada tiga teori konflik yang menonjol dalam ilmu social, Pertama adalah teori konflik C. Gerrtz, yaitu tentang primodialisme, kedua adalah teori konflik Karl. Marx, yaitu tentang pertentangan kelas, dan ketiga adalah teori konflik James Scott, yaitu tentang Patron Klien.

 Konflik dinyatakan dengan berbagai cara, dari verbal, non verbal, hingga yang bersifat anarki. Didalam suatu konflik perlu adanya manejemen konflik agar konflik yang terjadi dalam organisasi dapat terpecahkan dan menemui solusi yang tepat tanpa mengesampingkan orang yang bersangkutan maupun organisasi itu sendiri. Ada beberapa faktor penyebab konflik, yaitu :
  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik.Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
  • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda.Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
  • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial.
Selain itu konflik dapat berkembang karena berbagai sebab, antara lain sebagai berikut:
  1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas
  2. Hambatan komunikasi
  3. Tekanan waktu
  4. Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal
  5. Pertikaian antar pribadi
  6. Perbedaan status
  7. Harapan yang tidak terwujud
            Kita ambil contoh suatu konflik yang terjadi dalam suatu organisasi misal PSSI. Kasus tersebut  menimbulkan konflik dan perpecahan suatu organisasi dan berdampak luas bagi anggotanya. Kasus tersebut mungkin sudah lama terjadi namun sampai sekarang belum juga ada penyelsaian yang pasti karena lemahnya hukum di negara kita. Kasus tersebut terjadi disebabkan oleh kurang becusnya ketua seorang Ketua yang memegang peranan dan wewenang khusus dalam mengelola organisasi itu tersebut.Padahal organisasi yang sebesar itu yang bernaung langsung dibawah pimpinan pemimpin Indonesia dan organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation International Football Asosiation). Akan tetapi PSSI tidak menunjukan kinerja yang baik dimata masyarakan Indonesia bahkan dimata dunia.

               Bukan berbagai prestasi yang diraih, namun pertikaian antar anggota organisasi bahkan para pemain sering kita dengar. Hal utama yang menyebabkan organisasi ini gagal dan boleh dibilang kacau dikarenakan oleh pemimpin organisasi PSSI yaitu Nurdin Khalid yang telah gagal dalam memimpin dan mengelola organisasi ini. Sudah banyak kasus yang menimpa ketua umum organisasi ini, yang paling utama adalah kasus korupsi yang Ia lakukan terhadap dana-dana yang harusnya di alokasikan untuk kemajuan sepakbola di negeri kita ini , tetapi malah dimasukan dalam rekening gembung miliknya, dan itu sebagai bukti dia pernah dinyatakan sebagai terpidana atas kasus korupsi dalam PSSI . 

            Dan akibat dari kegagalan itu FIFA melayangkan surat penurunan kepana Nurdin Khalid untuk meninggalkan kursi singgasananya sebagai ketua PSSI , akan  tetapi Nurdin Khalid malah menutupi surat yang dilayangkan FIFA itu dari publik .Namun pada akhirnya setelah Nurdin Khalid meniggalkan kekuasaannya , kisruh dalam PSSI tidak selesai sampai disitu saja .Perlu sekurang lebihnya 5 sampai 7 kali pemilihan ulang ketua umum PSSI. Namun pada akhirnya Johar Arifin pun menempati posisi yang telah ditinggalkan oleh Nurdin Khalid organisasi PSSI. Setelah pergantian pemimpin yang baru di dalam organisasi PSSI, memang kita belum mendengar kabar baik tentang keberhasilan atau prestasi yang diraih timnas Indonesia, namun setidaknya konflik antar anggota sudah tidak kita dengar lagi.
             
Dari contoh kasus diatas, suatu problema atau konflik dalam organisasi/ perusahaan dapat dicegah atau dikelola dengan berbagai cara, yaitu:
  • Disiplin : Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik dengan mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi.
  • Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan : mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya :jika salah satu pegawai divisi ada yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi pegawai senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi tan adanya rasa saling curiga/iri.
  • Komunikasi : Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu carayang dipakai dalam kehidupan sehari – hari para pekerja.
  • Mendengarkan secara aktif : Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik.
dan dalam suatu organisasi/perusahaan harus memiliki Strategi Dalam Menyiasati Konflik, yaitu :
a)      Menghindar
b)      Mengakomodasi
c)      Kompetisi
d)     Kompromi atau Negosiasi
e)      Memecahkan Masalah atau Kolaborasi

      Stress dan konflik dalam organissasi juga tidak selalu menimbulkan dampak negatif, namun juga memiliki manfaat dan dampak yang positif yaitu :
 (1) organisasi akan menjadi lebih dinamis
 (2) konflik sebagai suatu peristiwa, dapat dikenang sebagai pengalaman berharga didalam organisasi.
 (3)  stress dan konflik yang ada dan diakibatkan oleh pembuatan kebijakan
mengenai kesejahteraan atau pengupahan akan menyadarkan pihak pimpinan organisasi untuk lebih berhati-hati dalam hal pengambilan keputusan 
 (4) stress dan konflik yang berhasil diatasi dan memuaskan dua
belah pihak, akan menciptakan pribadi-pribadi yang kreatif, kritis, dan lebih inovatif,
 (5) stress dan konflik juga akan menyadarkan semua bagian-bagian dalam organisasi atas makna sebuah kemajemukan.


kesimpulan :
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan tentu terdapat berbagai macam dapat kita jumpai karakteristik dan perwatakan yang berbeda beda namun memiliki tujuan yang sama yaitu demi kelangsungan hidup. Namun kadang caranyalah yang dianggap oleh sebagian orang salah sehingga menimbulkan konflik. 

Jika dalam suatu perusahaan sering terjadi konflik antar anggota, dapat menyebabkan suatu keadaan yang dapat mengganggu pikiran, menurunnya semangat kerja bahkan gairah untuk hidup sudah tidak ada. Hal tersebut yang sering dinamakan sebagai setress. Menurut pandangan beberapa ahli sudah dijelaskan apa itu stress, penyebab stress, macam – macam stress dan konflik dalam suatu perusahaan yang dapat menimbulkan stress. Dan stress yang berkepanjangan dikarenakan adanya perbedaan pendapat yang berkepanjangan dan menimbulkan konflik.

                  Stress dan konflik sangat berhubungan karena dimana timbulnya stress dapat memunculkan suatu konflik pribadi maupun kelompok didalam organisasi atau perusahaan tersebut. Sehingga perlu adanya solusi dan kiat khusus untuk meminimalisir bahkan menyelesaikan konflik tersebut.Sehingga kinerja para anggota dapat berjalan sesuai dengan porsinya. 

              Dan tindakan pencegahan suatu konflik yang dapat dilakukan oleh perusahaan terhadap karyawannya dalam suatu organisasi adalah terus memonitor dan sesekali mengadakan kumpul-kumpul bersama berupaya melakukan pencerahan bagi karyawan. Lalu, ubahlah persepsi, dalam arti berilah makna baru terhadap suatu situasi. 

                 Bila seseorang mengalami kegagalan, katakan kepada orang tersebut bahwa ia masih memiliki kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru, dan bisa mengatasi kegagalan tersebut kalau masih mau lmelangkah menjadi yang lebih baik.Juga ubahlah perilaku, maksudnya Bila pekerjaan membuat stress lalu stress itu menimbulkan konflik terhadap sesame karyawan dan akhirnya dapat menyebabkan perasaan yang tak nyaman atau tertekan, ubahlah perilaku kerja anda.Terimalah perubahan yang terjadi, dan beradaptasilah dengan situasi pekerjaan itu. 

Referensi :
A. Judge. Timothy dan Stephen P. Robbins. 2008. Prilaku Organisasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
http://www.kemhan.com/2008/07/pengaruh-konflik-stress-terhadap.html( diunduh tanggal 24 Juni 2013 pukul 22.32 WIB)
 http://dhogerz.wordpress.com/2010/10/21/komunikasi-dalam-organisasi/( diunduh tanggal 24 Juni 2013 pukul 22.32 WIB)