kamus

Senin, 24 Desember 2018

Ketidakmungkinan jangan kau perjuangkan

Dibawah derasnya air hujan sore ini
Sebenarnya, air mataku jatuh lebih deras
Mengalir, menggenang, tanpa muara

Pikiranku bergejolak, rasanya inginku berteriak
Hingga hilang lara di hati, hingga hilang pedih peri
Perih ini bukan sekadar perih di hati
Perih yang menancap hingga ke relung terdalam
Sakit teramat sakit
Terluka sangat terluka

Hatiku selalu hancur
Ketika kutatap wajahmu
Wajah seseorang yang amat kucintai, amat kusayangi
Bukan karna rasaku tak berbalas, bukan
Bukan karna rasaku tak tersampaikan, bukan
Bukan itu

Ini semua karnaku
Karna sebuah ketidakmungkinan yang kusemogakan
Seolah olah aku yang selalu memaksakan demi kebahagianku
Seolah olah aku seperti memaksakan kemauanku
Seoalah olah dan seolah olah, aku yang selalu mencari pembenaran

Aku selalu berusaha untuk tetap sabar, tetap menerima dan memaafkan
Dikala aku sedih, dikala aku tersakiti oleh sikap dan perbuatanmu
Dikala kau tak tahu, bagaimana rasanya jadi aku
Yang selalu ingin membahagiakanmu, meskipun caraku salah
Yang selalu ingin melihat senyummu walau bagimu itu tak berarti

Aku hancur, aku sakit ketika kau mengacuhkanku
Ketika ketidakmungkinan itu selalu ingin kuwujudkan, tapi berkali kali kau mematahkan
Mematahkan harapanku

Mungkin tanpa kau sadari,
Sikapku, perhatianku, ketulusanku tak berarti di matamu
Ya...aku tahu
Meski selalu kukatakan, setiap hari ku jatuh cinta kepadamu
Bagimu, itu adalah sebuah omong kosong
Tapi memang benar adanya
Kau adalah seseorang yang membuatku selalu merasa jatuh dan sejatuh-jatuhnya hatiku setiap hari
Namun,
Aku tidak tahu bagaimana lagi aku harus membuktikan rasa cintaku ini
Kau selalu bersikap semaumu, menjadi orang yang seenak hatimu tanpa memikirkan perasanku

Mungkin benar,
Kita adalah ketidakmungkinan yang seharusnya tak perlu kusemogakan
Ketidakmungkinan yang tak perlu kuperjuangkan
Dan ketidakmungkinan yang tak perlu kupertahankan

Suatu saat, jika kau ingin pergi...aku akan melepasmu
Suatu saat jika kau ingin bahagia...aku tak akan melarangnya
Dan suatu saat jika kau ingin menyudahi ketidakmungkinan ini, aku akan merelakannya
Karna aku tahu, mempertahankan ketidakmungkinan lebih menyakitkan

Mungkin jalan kita memang berbeda
Kau dengan kehidupanmu dan semua harapmu
Dan aku disini dengan kehidupanku yang akan berusaha melepaskan meski sulit untuk melupakan

Tanpa kau tahu, jika mungkin kau memutuskan untuk pergi
Aku akan tetap disini, meski bukan dengan aku yang dulu

Rabu, 30 Mei 2018

Jangan rindu, itu sebuah kesalahan bung!

Kata Dilan, rindu itu berat
Kata orang, rindu itu indah
Tapi bagiku, rindu adalah sebuah kesalahan

Jangan tanya mengapa dan kenapa
Karena rindu itu menyiksa, terlebih jika orang yang kita cintai tak merindukan kita juga
Kesalahan bukan?

Rindu sebenarnya tak pernah ada
Karena rindu hanyalah sebuah jarak yang tersampaikan lewat imajinasi
Imajinasi saat mengingat, masa dimana kita bersama orang yang kita sayangi terlebih kita cintai

Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan kerinduan
Berkomunikasi lewat telephone, bercerita dengan kerabat terdekat, bahkan hanya dapat menangis secaranya nyata atau dalam hati saja

Dan saat ini, aku sedang membuat kesalahan
Karena aku telah merindukan seseorang
Orang yang paling aku sayang dan cintai
Mungkin terlalu berlebihan jika kukatakan aku selalu merindukannya sepanjang waktu
Tapi benar, itu yang kurasakan sekarang
aku mencoba menyadarkan diri telah berbuat kesalahan karena aku memaksakan rinduku padanya hanya untuk diriku sendiri
Sedangkan orang yang kurindukan, tidak benar tahu betapa besarnya rinduku padanya

Aku melupakan apa yang pernah ku ucapkan
Bahwa jika kita menyayangi atau mencintai seseorang, berilah setengah hatimu
Karena jika suatu hari nanti kau terluka, kau masih punya setengahnya lagi
Dan kini kutahu, saat aku merindu yang begitu besar, aku terluka saat dia tidak merasakan betapa besar rindumu padanya
Terlebih karena hati yang pernah kusimpan setengahnya telah kuberikan semua untuknya

Jadi, masihkah pantas kita merindukan seseorang?
Entahlah.

Rabu, 11 April 2018

Mlayu Sak Kesele, Kekancan Sak Lawase "Komunitas Semarang Runners"


Semarang Runners merupakan komunitas yang memiliki kegiatan olahraga lari di malam hari. Meski begitu, komunitas ini memiliki banyak anggota dari berbagai kalangan. Seperti apa? 
 
Memiliki tubuh yang sehat adalah dambaan setiap orang. Untuk mendapatkan tubuh sehat, memang perlu berbagai usaha, diantaranya olahraga rutin dan istirahat cukup. Meski begitu, bagi sebagian orang, olahraga dianggap kegiatan yang sulit untuk dilakukan. Karena banyak yang menganggap, olah raga hanya dilakukan bagi mereka yang tidak memiliki kegiatan, dilakukan pada waktu senggang serta harus memakai berbagai peralatan agar terlihat lebih maksimal.

Dari pemikiran tersebut, sekumpulan anak muda menggagas Komunitas Semarang Runners yang menjadi wadah untuk berolahraga tanpa mengenal waktu dan menggunakan berbagai peralatan. Dengan memanfaatkan fasilitas publik yang ada (trotoar) maupun tepi jalan, Semarang Runners mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Selain juga bertujuan untuk memasyaratkan olahraga lari di Semarang.


Komunitas yang berdiri sejak empat tahun yang lalu, awalnya bernama Indorunners dan saat ini berganti menjadi Semarang Runners. Hal tersebut untuk memudahkan orang mengingat komunitas lari tersebut lantaran di setiap kota memiliki komunitas yang serupa. Selain lari, agenda lain yang diadakan oleh komunitas tersebut diantaranya, bakti sosial serta choaching clinic untuk menarik minat masyarakat yang ingin bergabung.

Terbentuknya komunitas Semarang Runners sendiri, lantaran para anggota memiliki hobi yang sama dalam hal olahraga lari. Selain menjadikan badan sehat dan memperluas jaringan, lari dapat menjadi gaya hidup yang dibilanh kekinian khususnya masyarakat Semarang. komunitas tersebut memiliki agenda lari yang selalu terjadwal secara rutin setiap minggunya.

Semarang Runners memiliki agenda rutin untuk lari minimal tiga kali dalam seminggu. Setiap agenda memiliki rute, sebutan serta camp yang berbeda, seperti Playon Selasa Bengi (PSB) yang dimulai di halaman Grapari Telkomsel Pahlawan dengan rute 10k, lalu ada Playon Kemis Bengi (PKB) yang dimulai dari Balaikota Semarang dengan rute segitiga emas 5k dan Playon Minggu Isuk (PMI) dengan rute kawasan CFD. Untuk agenda lari malam, dimulai pukul 7. Khusus Hari Minggu, sifatnya tentatif. Kegiatan lari dapat dilaksanakan sesuai kesepakatan para anggota, dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. 

Diceritakan oleh salah satu anggota Semarang Runners, pemilihan lari dengan agenda malam hari lantaran kebanyakan anggota merupakan pekerja hanya memiliki waktu luang di malam hari. Meski sibuk bekerja dan beraktifitas di pagi hari, mereka dapat berlari untuk menjaga kesehatan tubuh. Ini yang menjadi keunikan dari komunitas Semarang Runners.

Saat ini, keanggotaan aktif setiap agenda kurang lebih 50 orang yang terdiri dari berbagai profesi seperti pelajar, mahasiswa, TNI, Polri, karyawan, dokter, dan dosen. Tidak ada syarat khusus untuk menjadi anggota. Bagi pemula, biasanya didampingi oleh marshal sampe finish. Tidak perlu kuat, yang penting niat. Untuk menjadi anggota dari Semarang Runnerspun mudah, tinggal datang saat komunitas memiliki agenda, lalu mendaftar tanpa dipungut biaya dan peralatan olahraga seadanya.

Selain itu, agenda rutin yang dilakukan Semarang Runners dalam menarik minat anggota adalah bakti sosial yang bekerjasama dengan dompet dhuafa, program coaching klinik minimal sebulan sekali serta berkolaborasi dengan komunitas lain dalam balutan event.

Meski sudah lama berdiri, tentu berbagai hambatanpun ditemui oleh para anggota. Hambatan terbesar bagi Semarang Runners adalah cuaca, mengingat hampir di setiap kegiatan diadakan pada malam hari. Saat musim penghujan tiba, beberapa kegiatan lari terkadang ditiadakan karena kondisi yang tidak memungkinkan.

“Kalau hujan sebelum jamnya biasanya cancel, tapi kalau pas lari hujan ya kita tetep lari sampai finish soalnya udah terlanjur. Disitu kadang kita merasakan sensasi yang berbeda”, tutur Subhkan salah satu anggota dari Semarang Runners.

Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan ini, banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara berolah raga yang cuma-cuma tanpa mengenal batasan waktu, umur, maupun profesi. Selain itu, semoga banyak masyarakat yang lebih mengenal Komunitas Semarang Runner agar jumlah anggota yang bergabung semakin bertambah dan semakin solid.

Beberapa anggota menuturkan alasan bergabung dengan komunitas lari malam Semarang Runners lantaran mereka telah jatuh hati dengan olahraga lari. Selain tidak membutuhkan peralatan dan budget besar, olahraga tersebut dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Selain itu juga untuk memanfaatkan ruang publik, menambah pertemanan, dan yang terpenting menjaga badan tetap sehat dan bugar.

Jumat, 09 Maret 2018

Pengayuh Itu Bernama "Mbah Getek"

"Semarang Kaline Banjir"
Merupakan tagline yang sering kita dengar dan tidak asing lagi di telinga kita. Tagline yang memiliki arti "Semarang Sungainya Banjir /Meluap" memang terkesan negatif, akan tetapi tagline tersebut memiliki arti tersendiri bagi warganya. Tidak seperti yang dibayangkan pada tagline tersebut, kini Kota Semarang memiliki sungai yang selalu bersih dan nyaman untuk kita kunjungi seraya menikmati Kota Atlas yang penuh cinta tersebut.

Semarang sendiri memiliki beberapa sungai, salah satu yang terbesar adalah sungai "Banjir Kanal". Oleh sebab itu banjir kanal merupakan sungai yang paling tersohor dibanding yang lain. Banjir kanal sendiri memiliki dua aliran yaitu "Banjir Kanal Barat dan Timur". Dan kali mata saya tertuju pada pemandangan yang tak biasa ketika saya melewati sungai "Banjir Kanal Barat".

Memasuki pintu gerbang daerah Semarang Indah, kita disuguhkan pemandangan sungai di sepanjang kawasan Banjir Kanal Barat. Pepohonan yang tumbuh di sekelilingnya menambah asri suasana. Angin sepoi-sepoi seraya menyapa kita pada suguhan keindahan di salah satu sudut Kota Semarang.

Tak disangka, dari kejuahuan terlihat satu pemandangan unik dan tak biasa. Orang-orang berkerumun di pinggir sungai, mengayun-ayunkan tangannya seraya memanggil perahu kayu untuk segera berlabuh menghampiri. Sebut saja perahu getek. Benar saja, sebuah perahu kayu usang dengan warna cat yang mulai memudar itu menghampiri gerombolan orang di tepi sungai Banjir Kanal Barat. Lucunya, perahu tersebut berjalan sambil ditarik seutas tali tambang dari kiri ke kanan.

Perlahan tapi pasti, perahu mulai melaju mengikuti irama tangan sang nahkoda. Tampak pria setengah baya berkulit coklat gelap menarik-narik tali hingga ke tempat tujuan.
Karena penasaran, saya hidupkan mesin kendaran bermotor dan mencoba mendekati perahu yang dimaksud. Dengan ramah, sang nahkoda mempersilahkan naik dan kamipun berbincang santai di atas perahu kayu tersebut.

Ditemani dengan gemuruh angin kencang, membuat perbincangan kami semakin hangat. Mbah Getek, begitu orang-orang menyebutnya.
Pria yang disapa Sulistyono ini memulai pekerjaan sebagai pengemudi perahu seberang hampir 12 tahun, semenjak tahun 1995 silam. Pria kelahiran Semarang, 6 November 1983 menuturkan, sebelum menggunakan perahu seberang yang ditarik tali, ia terlebih dahulu menggunakan perahu getek. Itu mengapa orang-orang menyebutnya "Mbah Getek" hingga kini.

“Dulu masih perahu yang terbuat dari pring biasanya disebut getek, sekarang terbuat dari kayu terus ditarik tambang”, tuturnya.

Perahu seberang tersebut adalah buah pemikiran lantaran banyak anak sekolah serta para pekerja yang harus berputar dulu untuk sampai ke jalan yang sebelah (kokrosono). Karena tidak tersedianya akses jembatan yang dekat, akhirnya ia berinisiatif menciptakan perahu sebagai transportasi (menyebrang) masyarakat sekitar. Perahu tersebut sengaja dipesannya langsung dari pengrajin di daerah Demak.

Perahu seberang dapat ditemui setiap hari mulai pukul setengah 6 pagi hingga pukul setengah 6 sore dengan tarif sebesar Rp. 1000 untuk anak sekolah dan Rp. 2000 untuk umum. Jika ada barang yang diangkut seperti sepeda, tidak dikenakan biaya tambahan. Perahu dapat mengangkut sedikitnya 15 orang sekali jalan. Masih menurut penuturan sang nahkoda,  Ramaianya penumpang perahu tersebut pada jam-jam tertentu, sekitar jam 6 sampai 8 pagi dan jam 3 sampai 5 sore.

Banyak suka duka yang ia alami selama menjadi pengemudi perahu seberang. Tanpa kenal lelah, Mbah Getek tetap berjuang untuk menghidupi diri dan anak semata wayangnya. Baginya, bekerja adalah sebuah keharusan, meski pasang surut, ia tetap ikhlas dalam menjalaninya.

“Sukanya karena bisa mendapatkan uang. Kerjanya juga santai sambil menikmati pemandangan. Dukanya kalau musim hujan airnya meluap, kalau udah gitu kadang gak narik. Kalau air surut, lumpurnya mengendap di tengah, air tidak bisa mengalir lancar otomatis kapal juga gak bisa jalan", tutur Mbah Getek kepada saya.
Saat sang nahkoda mencoba menceritakan kisahnya selama menjadi penarik perahu seberang, ada semburat kesedihan yang terlihat jelas dari wajah sayunya. Meski tampak tegar saat bercerita, kesedihannya tak dapat tertutupi. Saya memahami getirnya kehidupan yang dialami Mbah Getek, meski tak dapat merasakan kesedihanya.

Sebenarnya, ada perasaan takut ketika saya mencoba menaiki kapal tersebut, karena tidak ada alat pengaman khusus yang digunakan untuk menjaga keselamatan penumpang. Tetapi Mbah Getek dapat menjamin keselamatan penumpangnya selama perjalanan.

“Tidak perlu ada yang ditakutkan karena saya dapat membaca situasi air di sungai ini”, tutur Mbah Getek mencoba meyakinkan.

Mbah Getek juga menjelaskan, jika hujan mulai turun, ia akan menarik perahunya ke pinggir sungai dan menaikkan tali yang menghubungkan antara dua jalan. Hal tersebut sebagai antisipasi jika air meluap, kapalnya tidak hanyut terbawa air.
Ia juga menuturkan bahwa selama ini tidak ada perhatian dari pemerintah. Dengan adanya proyek pelebaran sungai Banjir Kanal Barat serta pembuatan jembatan bagi pejalan kaki di dekat rel kereta api, penghasilannya kini berkurang. Yang semula mencapai Rp. 250.000/ hari kini hanya Rp. 130.000/ hari. Mbah Getek berharap semoga pemerintah memberikan tempat baginya untuk lebih berkreasi, seperti menjadikan Banjir Kanal Barat sebagai objek wisata air.

“Lebih di tata lagi, sampahnya dibersihkan. Selain itu, tepi sungai dipercantik, terus bisa untuk jualan. Tempatnya makin ramai, kan lumayan bisa tambah-tambah penghasilan masyarakat setempat”.

Tak terasa, hari mulai gelap. Sayapun bergegas untuk berpamitan. Dengan mengulas senyum dan melambaikan tangan, saya segera pergi meninggalkan Mbah Getek. Mungkin, itu sebuah pertemuan yang luar biasa. Dimana saya bisa belajar untuk lebih membuka mata, menghargai apa yang saya miliki saat ini dan tak lupa untuk selalu mengucap syukur.

Meski pertemuan saya dengan Mbah Getek tanpa disengaja, tapi saya yakini bahwa ini bukan sebuah kebetulan semata. Ini merupakan cara Tuhan memberikan pemahaman dan nasehat kepada saya melalui Mbah Getek.

Dan sebuah pelajaran yang dapat saya ambil adalah, bagaimanapun kehidupan kita saat ini, tetaplah bersyukur dan jangan berhenti untuk selalu bersyukur. Karena dari rasa syukur tersebut, kita akan mengetahui apa arti ikhlas yang sesungguhnya.

Selasa, 13 Februari 2018

Tangan Terampil, Wadah Berkreasi Masa Kini

Semarang merupakan kota komoditas terbesar karena merupakan Ibukota provinsi Jawa Tengah
Melihat mobilitas yang tinggi, membuat beberapa  UMKM mencoba memanfaatkan peluang tersebut

Salah satu UMKM yang berada di Semarang adalah Tangan Terampil yang merupakan kelompok usaha bersama yang bergerak di bidang pemberdayaan usaha kecil menengah khusunya bagi para pelaku bisnis.

Franssisca Nugraheni yang merupakan Project Officer Komunitas Tangan Terampil menuturkan alasan bergabung dengan komunitas tersebut lantaran tertarik dengan dunia bisnis.

Menurut penuturannya, Tangan Terampil berdiri lantar sang founder Bernadeta Natalia Pujiastuti merasa bahwa Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Semarang tidak berkembang. Artinya para pelaku bisnis hanya dirumah, menunggu orderan datang. Oleh sebab itu, Tangan Terampil menjembatani mereka dalam upaya mengembangkan hasil produksi tidak hanya berjualan di rumah atau di gerainya saja, tetapi juga muncul di sawalayan, toko oleh-oleh serta melalui media online.

Cara kerja dari Tangan Terampil yaitu, merekrut orang yang mau menjadi member dengan memberikan kontribusi sebesar  Rp. 100.000/orang selama 1 tahun. Tujuan dari kontribusi tersebut sebagai pengikat agar orang tertarik.  Banyak feedback yang di dapatkan, seperti pelatihan, pendampingan, serta mengikutkan bazar-bazar produk member di setiap kegiatan.
Berbagai program ditawarkan oleh Tangan Terampil, diantaranya student preneurship yang merupakan kegiatan semacam ekstrakulikuler dan dilaksanakan pada sekolaha-sekolahan yang ditunjuk. Salah satunya di SMK Ignasius Semarang. Pemilihan dari sekolah tersebut lantaran memiliki jurusan akutansi dan pemasaran, sehingga suatu kesempatan untuk mengajarkan serta mengenalkan dunia bisnis sejak muda, terutama bagi mereka yang pintar membuat produk tetapi tidak pandai memasarkannya.

Program selanjutnya adalah pemberdayaan masyarakat yang mengarah pada wanita. Sasaran dari program tersebut, mereka yang berada di  Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A daerah bulu serta ibu-ibu penggendong barang serta pengupas bawang di Pasar Johar.
“Programnya kayak memberikan pelatihan membuat produk menggunakan limbah kain perca. Setelah memberikan pelatihan, kita tidak meninggalkan begitu saja, kita akan memberikan order kepada mereka untuk menjual. Ibaratnya adalah karyawan lepas dari Tangan Terampil.

Program yang terakhir dari Tangan Terampil yaitu adanya kelompok diskusi (gathering) yang  dilakukan setiap satu bulan sekali di hari Sabtu Legi. Diikuti oleh masyarakat umum dan member. Kegiatan tersebut diisi dengan materi dan evaluasi supaya pelaku bisnis lebih matang dalam berwirausaha.

“Goals dari Tangan Terampil adalah mengurangi jumlah pengangguran di Kota Semarang. Untuk membuktikan  bahwa mereka memiliki kreatifitas yang lebih, bisa menjadi pengusaha, menciptakan lapangan pekerjaan dan itu bisa dimulai sejak muda. Apabila sudah menjadi pebisnis, mereka dapat mengembangkan bisnisnya tidak hanya di Kota Semarang tetapi di seluruh Indonesia, tuturnya.

Sejauh ini, Tangan Terampil memiliki member sebanyak 40 orang yang tersebar di beberapa Kota seperti Semarang, Boyolali, Solo dan Jogjakarta. Untuk hasil binaan dari Tangan Terampilpun sudah menyebar di seluruh outlet-outlet di Indonesia. Tidak hanya di Semarang tetapi juga Jakarta, bali, Surabaya, Kalimantan dan masih banyak lagi.

“Harapan dari Komunitas Tangan Terampil adalah produknya dapat di terima oleh seluruh lapisan masyarakat terutama di Kota Semarang. Selain itu, memberikan dampak positif bagi ibu-ibu rumah rumah tangga, mereka bisa lebih produktif dan bagi anak muda setelah lulus kuliah mereka bisa berwirausaha dan bisa di hasilkan dari kemampuan diri sendiri".

Mimpi Itu Perlu Diperjuangkan Bukan?

Kamu percaya mimpi?
Kamu punya harapan?
Dan kamu perlu memperjuangkan?

Aku percaya dan sangat percaya
Tapi itu dulu..dulu saat aku masih menjadi orang yang kuat dan percaya diri
Dulu sebelum aku mengerti dan memahami apa itu tertekan dan depresi

Aku gak tahu
Kata apa yang tepat untuk menggambarkan jawaban itu sekarang

Mungkin, aku adalah orang yang idealis dan ambisius
Banyak yang mengatakan jika itu positif
Positif saat kita masih mencari jati diri
Tapi bagiku, itu adalah beban

Orang melihat, hidupku baik-baik saja
Selalu ceria, senang, gembira dan aku terlihat menikmatinya

Tapi apakah kamu tahu?
Sejauh mata memandang, ada hati yang selalu gelisah
Gelisah karena apa?
Akupun tidak tahu, apa yang aku khawatirkan sekarang

Masa depan?
Impian?
Cita-cita?
Akupun juga tidak tahu

Mungkin itu bukan pertanyaan dan bukan pula jawaban
Karna akupun tidak tahu apa yang menjadi kegelisahanku

Tapi aku tahu saat ini aku bingung, dan mungkin aku khawatir dengan hidupku
Mungkin juga saat ini, aku berada pada sebuah kulminasi kehidupan
Antara khawatir atau aku harus mencoba keluar dari rasa khawatir itu
Mencoba bangkit dan mencari apa yang harus aku cari
Mencari apa yang harus aku perjuangkan
Dan ya akupun tidak tahu

Aku tidak tahu, kemana lagi Tuhan akan membawa jalan hidupku
Meski Tuhan percaya, aku mampu untuk menempuh jalan itu

Luar biasanya, Tuhan memberikan aku jawaban melalui nang
Sekali lagi, kamu mencoba membawaku untuk menempuh jalan itu
Mencoba membangkitkanku meraih apa yang aku impikan
Mencoba menyadarkanku apa yang seharusnya aku lakukan, menghilangakan semua kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran

Dan sekali lagi, kamu mencoba meyakinkanku untuk terus berusaha, dan berjuang meraih apa yang aku impikan
"Karna proses tidak akan menghianati hasil dan kamu harus nikmati itu"
Sepnggal kata dengan beragam makna dan cerita yang akan selalu membekas

Aku janji, aku akan berjuang bersamamu
Aku janji, aku akan mencoba meraih mimpi itu
Brother.....trimakasih untuk segalanya
Mungkin ini adalah ungkapan terimakasihku yang kesekian kalinya tanpa kamu tahu
Dari lubuk terdalam hatiku, kamu selalu ada.
Karna mimpi perlu diperjuangkan bukan?
Dan sekali lagi, TERIMAKASIH NANG!!!!